Monday, 14 December 2015

Pencegahan Diabetes

Cara Mengatasi Diabetes

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal.
Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Gejala awal diabetes yang harus terus diwaspadai adalah tubuh mulai sering merasa kelaparan, kehausan dan sering buang air kecil.
Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL.
·         Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.
·         Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah.
·         Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
·         Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi.
Ketahui Penyebab & Tipe Diabetes Mellitus
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin.
Ada 2 tipe Diabetes Mellitus, yaitu:
1.    Diabetes Mellitus tipe 1 (diabetes yang tergantung kepada insulin)
2.    Diabettes Mellitus tipe 2 (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM)

Penyebab diabetes lainnya adalah:
* Kadar kortikosteroid yang tinggi
* Kehamilan diabetes gestasional), akan hilang setelah melahirkan.
* Obat-obatan yang dapat merusak pankreas.
* Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.
Sulitnya Membaca Gejala Diabetes
Gejala Diabetes
·         Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan dikeluarkan melalui air kemih.
·         Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang.
·         Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).
·         Akibatnya, maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi).
·         Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, sehingga penderita mengalami penurunan berat badan.
·         Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).
·         Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan tubuh selama melakukan olah raga.
·         Penderita diabetes yang gula darahnya kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.
·         DIABETES Mellitus atau kerap disebut kencing manis dapat diartikan terdapatnya glukosa dalam air kencing seseorang dan biasanya semut senang mengerubunginya.
·         Hal itu terjadi karena glukosa dalam darah tidak dapat dicerna tubuh, karena tubuh kekurangan insulin.
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif (keturunan) yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati urutan keenam di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita Diabetes Mellitusnya terbanyak setelah India, China, Uni Sovyet, Jepang, dan Brasil.
Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 5 juta dengan peningkatan sebanyak 230.000 pasien diabetes pertahunnya, sehingga pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 12 juta penderita.
Untuk diketahui, terdapat dua tipe Diabetes, yaitu, Diabetes Tipe I (IDDM/ tergantung insulin) dan Diabetes Tipe II (NIDDM/ tidak tergantung insulin)
Gejala - Gejala Diabetes
Gejala diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak (di bawah 20 tahun), sebagai akibat dari adanya kelainan genetika (penyakit Keturunan), sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan baik.
Antara lain :
- Berat badan menurun
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Sering buang air kecil
- Terus menerus lapar dan haus
- Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni

Gejala-gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya sama seperti gejala diabetes tipe I.
semua orang tua,muda laki dan perempuan.berpotensi akan kena penyakit diabetes,orang bilang penyakit gula atau kencing manis.
penyakit tsb harus segera diobati agar tidak menjadi lebih parah sehingga menyebabkan amputasi dan kematian.
sepertinya demikian.penyebab penyakit tsb diantaranya pola makan yang tidak teratur.dan harus pantang makanan yg tlh ditentukan
Tidak ada cara untuk mencegah terkena diabetes, yang ada hanyalah memperkecil kemungkinan menderita diabetes.
Untuk diketahui, Orang-orang dengan kriteria dibawah ini memiliki kemungkinan terkena diabetes :
1. usia > 45 tahun
2. Overweight (Indeks massa tubuh > 23)
3. Riwayat keluarga dengan diabetes (first degree relatives)
4. Tidak aktif secara fisik
5. Memiliki hipertensi
6. Pernah melahirkan bayi besar (biasanya > 4kg)
7. Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular (jantung, stroke)
8. Memiliki masalah dengan profil lipid (HDL <> 250)
9. Memiliki penyakit yang terkait dengan resistensi insulin (ovarium polikistik, akantose)
10. Orang dengan usia < 45 tahun yang memiliki beberapa faktor resiko diatas
Seperti yang anda dapat lihat, ada beberapa Faktor yang tidak bisa diubah, misalnya usia dan kecenderungan genetik.
Nah, untuk hal lain yang dapat diubah, disanalah kesempatan kita untuk menurunkan resiko terkena diabetes atau penyakit lain.
·         Hal yang harus anda lakukan pertama kali adalah modifikasi gaya hidup ke arah yang lebih sehat.
·         Mulailah berolahraga secara teratur (disarankan 30 menit perhari, minimal 5 hari seminggu), makan makanan yang sehat (sayur-buah, makanan rendah lemak), turunkan berat badan mendekati BB ideal, hentikan merokok dan minum alkohol.
·         Jika anda telah memiliki hipertensi atau penyakit jantung-pembuluh darah lain, maka kontrollah penyakit itu dengan baik.
·         Minumlah obat yang diberikan dokter secara teratur dan kontinu.
·         Jangan lupa untuk kembali ke dokter untuk evaluasi keadaan anda, jangan menghentikan minum obat ketika sudah merasa enak, karena ini sama saja dengan tidak minum obat.
Penyebab2 Diabetes
·         Saat ini, faktor utama munculnya penyakit diabetes berkaitan langsung dengan pola hidup masyarakat.
·         Konsumsi makanan yang tidak seimbang serta kurangnya aktivitas fisik dapat memicu timbulnya penyakit kencing manis.
·         Disamping itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit diabetes.
Pencegahan Diabetes
Kurangi makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam. Perbanyak melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
Diantaranya, berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat, serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun.
Cara Mengatasi Diabetes
Kalau sudah positif diabetes, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti anjuran dokter dengan penuh disiplin.
Namun, sebaiknya ketika melakukan diet, perlu juga dibarengi dengan olah raga secara teratur.

Tidak kalah pentingnya, lakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula diabetes, yang merupakan suatu gangguan kelainan kadar gula darah karena rusaknya sel beta pancreas, sehingga perlu dikontrol dengan cermat.

No comments:

Post a Comment