Kaum nomad berkelana di Asia Tengah kemungkinan sejak 50.000 SM. Pada 5000 SM, kaum-kaum nomad ini mulai terpceah setidaknya menjadi dua kelompok berbeda yang menuturkan bahasa berbeda. Kelompok pertama menuturkan bahasa proto-India-Eropa sedangkan kelompok lainnya menuturkan bahasa proto-Altai. Pada awalnya, bangsa India-Eropa tampaknya tinggai di selatan, di sekitar Laut Kaspia (Georgia dan Armenia modern), sedangkan penutur bahasa Altai tinggai lebih jauh di utara (Rusia dan Mongolia modern). Sekitar 3000 SM, bangsa India-Eropa menemukan cara menjinakkan dan menunggangi kuda. Kemampuan ini membuat bangsa India-Eropa menjadi lebih kuat dan lebih kaya. Mereka mampu mengurus lebih banyak ternak dan menaklukkan bangsa-bangsa lainnya dengan cara menembakkan panah dan melemparkan tombak dari atas kuda. Beberapa kelompok India-Eropa meninggalkan kediaman awal mereka dan menetap jauh di timur, di tempat yang kini menjadi Cina barat. Beberapa lainnya berkelana ke barat dan menetap di Eropa, di mana keturunan mereka di kemudian hari dikenal sebagai bangsa Kelt. Sementara, penutur bahasa Altai juga mempelajari cara menunggangi kuda, dan memulai rangkaian penyerbuan ke Cina di sebelah selatan mereka.
Sekitar 2000 SM, kelompok India-Eropa lainnya meninggalkan Asia Tengah. Beberapa pergi ke barat lagi, dan keturunan mereka dikenal sebagai bangsa Yunani, bangsa Romawi, dan bangsa Jermanik. Beberapa lainnya pergi ke selatan dan menjadi bangsa Het. Pada 1200 SM, beberapa kelompok India-Eropa bergerak ke selatan ke tempat yang kini menjadi Iran, di mana mereka kemudian dikenal sebagai bangsa Persia, dan sebagian lainnya pergi menuju India. Ada pula yang pergi ke timur dan menjadi orang Sogdiana.
Sekitar 500 SM, beberapa kelompok India-Eropa yang masih tinggal di Asia Tengah menyebut diri mereka sebagai bangsa Skythia. Kita mengetahui bangsa Skythia dari sejarawan Yunani, Herodotos. Ia menggambarkan bagaimana mereka menggunakan kuda untuk menggembalakan domba dan sapi di wilayah sebelah utara Laut Hitam (Ukraina dan Rusia modern).
Akan tetapi sekitar 300 M bangsa India-Eropa di Asia Tengah mulai terdesak oleh bangsa Altai. Bangsa Altai sendiri terbagi menjadi bangsa Mongol dan bangsa Turk, Satu kelompok campuran Mongol dan Turk, yaitu suku Rouran, mendirikan sebuah kekhaganan di sebelah utara dan barat Cina (Mongoloa dan Uzbekistan modern), meliputi satu kelompok Turk yang disebut suku Hun Putih (Heftalit). Sekitar 400 SM, suku Hun Putih meninggalkan Kekaisaran Rouran dan bergerak ke barat. Mereka berhasil menguasai Persia timur dan Sogdiana, bahkan hingga ke India utara, untuk waktu yang singkat.
Pada 550 M, suku Rouran ditaklukan oleh kelompok Turk lainnya, yaitu bangsa Gokturk, yang juga menaklukan Sogdiana serta melakukan perluasan hingga Rusia. Mereka juga menyerbu ke sebalah selatan dan timur, ke Cina. Cina berusaha melawan pada 700-an M dengan menyewa kelompok Turk lainnya, yakni suku Uighur. Ada beberapa bagian Negara di asia tengah salah satunya Negara trukmenistan.
Negara Trukmenistan
Republik Turkmenistan (bahasa Turkmenistan: Türkmenistan Respublikasy), juga dikenal sebagai Turkmenia . Sampai tahun 1990, Turkmenistan masih tergabung dalam konstitusi Uni Soviet, yang bernama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan. Turkmenistan terletak di Asia Tengah dan berbatasan langsung dengan Iran di selatan, Afganistan di tenggara, Uzbekistan di utara,Kazakhstan di barat laut dan Laut Kaspia di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan hamparan gurun pasir Karakum. Negara ini memiliki cadangan gas alamterbesar kelima di dunia.
Saat ini, Turkmenistan menerapkan sistem politik partai tunggal. Sistem ini dianggap tidak memenuhi prinsip-prinsip dasar demokrasi.[1]. Sejak kemerdekaanya dari Uni Soviet, Turkmenistan dipimpin oleh Saparmurat Atayevich Niyazov, bahkan beliau menamakan dirinya sebagai Turkmenbashi ( yang berarti "Pemimpin semua bangsa Turkmen"). Pada 21 Desember 2006, beliau meninggal dunia dan digantikan oleh Gurbanguly Mälikgulyýeviç Berdimuhammedow yang ditunjuk oleh Dewan Keamanan Negara Turkmenistan, melalui pemilihan umum pada 11 Februari 2007.
Sejarah trukmenistan
Wilayah Turkmenistan telah lama dikenal banyak orang dalam sejarah. Banyak pasukan dari berbagai kerajaan yang dikirim ke wilayah ini, demi mendapatkan wilayah yang lebih makmur. Wilayah ini sudah lama dikenal terutama oleh berbagai kekaisaranPersia. Sejarah wilayah ini dimulai saat Kaisar Akhemeniyah (Kekaisaran kuno pertama Persia) menaklukan wilayah ini dan membaginya dalam tiga wilayah, Margiana, Khwarezmia, Parthia.
Aleksander Agung menaklukan wilayah ini pada abad ke-IV SM pada perjalanannya menuju Asia Tengah, dan pada saat itu pula Jalur Sutra dibangun sebagai jalur perdagangan utama yang menghubungkan Asia dan Cekungan Mediterania. Beberapa abad kemudian, berdiri Kekaisaran Parthia Persia dan membangun ibukotanya di Nisa (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan), yang saat ini berada sekitar 18 km ke arah barat daya Ashgabat. Setelah kejatuhan kekaisaran Parthia, wilayah ini kerap kali diduduki oleh berbagai kekaisaran Iran untuk beberapa
Pada abad ke-VII M, bangsa Arab menaklukan wilayah ini dan sekaligus memperkenalkan Islam dan juga budaya Timur Tengah. Turkmenistan mulai dikenal luas ketika khalifah Ma'mun Ar-Rasyid dari dinasti Bani Abbasiyah memindahkan ibukota kerajaan Khorasan Raya ke Merw (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan).
Pada pertengahan abad ke-XI Kekaisaran Turki Seljuk memusatkan kekuasaan wilayahnya di Turkmenistan dalam upaya untuk meluaskan wilayah kekaisarannya hingga Khorasan. Pada pertengahan abad ke-XII, kekuasaan Kekaisaran Turki Seljuk pun jatuh yang dikalahkan oleh Genghis Khan yang pada saat itu berhasil merebut kekuasaan di wilayah timur Laut Kaspia dalam rangka pengembaraannya ke barat.
Tujuh abad kemudian, bangsa Turkmen hidup dibawah kekuasaan berbagai kekaisaran dan perang antarsuku. Sekitar abad ke-XVII dan ke-XIX Masehi, kekuasaan di Turkmenistan diperebutkan oleh Kekaisaran Persia, Kekahanan Khiva, para Emir dari Bukhara, dan penguasa Afganistan. Selama masa ini, pemimpin spiritual Turkmen, Magtymguly Pyragy terkenal karena upaya untuk menjaga kebebasan dan otonomi bagi rakyatnya.
Pada saat itu, wilayah yang luas di Asia Tengah, termasuk Turkmenistan belum dipetakan dan hampir tidak dikenal secara luas oleh bangsa Eropa dan Dunia Barat. Persaingan untuk menguasai wilayah tersebut antara Kekaisaran Inggris dan Kekaisaran Tsar Rusiaditandai dengan Permainan Besar. Sepanjang penaklukan mereka di Asia Tengah, Rusia disambut dengan perlawanan yang paling berat oleh Turkmenistan. Bagaimanapun juga, pada tahun 1894 Rusia telah dapat menancapkan pengaruhnya di Turkmenistan dan memasukkan wilayah itu ke dalam wilayah kekaisarannya.
Masa Uni Soviet di Negara Trukmenistan
Berdasarkan Perjanjian Anglo-Rusia 1907, perang antara Kekaisaran Rusia dengan Kekaisaran Inggris di Asia Tengah pun usai. Sejak saat itu, Turkmenistan berada penuh dalam kekuasan Kekaisaran Tsar Rusia. Berbagai pengaruh dari budaya Rusia, termasuk bahasa pun mulai diperkenalkan kepada bangsa Turkmen. Revolusi Oktober 1917 yang terjadi di Rusia dan ketidakseimbangan politik menyebabkan keinginan bangsa Turkmen mendeklarasikan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, salah satu dari enam republik di Uni Soviet
Perubahan besar terjadi dalam kehidupan bangsa Turkmen. Bangsa Turkmen pun didorong untuk sekular dan mengadaptasi cara berpakain bangsa Eropa. Aksara yang digunakan dalam bahasa Turkmen pun diganti dari aksara Arab kuno ke Latin dan pada akhirnya menggunakan Aksara Sirilik.
Namun, membawa bangsa Turkmen untuk meninggalkan cara-cara tradisional mereka untuk mendukung komunisme tidak sepenuhnya berhasil hingga akhir tahun 1948. Kebijakan nasional Uni Soviet, antara tahun 1920 hingga 1930, sebenarnya mempromosikan "Penemuan Tradisi Bangsa Turkmen,Bangsa Turkmen mendapat perlakuan yang lebih dalam administrasi Soviet dan sistem pendidikan. Selama tahun Stalin memerintah, beliau mengizinkan bahasa Turkmen sebagai bahasa resmi di Republik Sosialis Soviet Turkmenistan.
Masa kemerdekaan Negara Trukmenistan
Ketika Uni Soviet mulai runtuh, Turkmenistan dan republik Asia Tengah lainnya cemas akan keadaan negara, karena mereka membutuhkan kekuatan ekonomi dan pasar umum dari Uni Soviet untuk bisa mencapai kemakmuran. Namun demikian, Turkmenistan mengumandangkan kemerdekaannya pada tanggal 27 Oktober 1991, dan merupakan republik terakhir Soviet yang memisahkan diri.
Pada tahun 1991, Turkmenistan bergabung dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, sebuah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara pecahan Uni Soviet. Namun, Turkmenistan mngurangi status keanggotaannya dalam organisasi tersebut menjadi "anggota asosiasi" pada Agusus 2004. Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Turkmenistan bahwa kebijakan negara tersebut akan netral selamanya[4].
Pemimpin lama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, Saparmurat Niyazov menjadi presiden pertama Turkmenistan setelahkeruntuhan Uni Soviet. Di bawah kepemimpinan beliau, hubungan antara bangsa Rusia dan Turkmen sangat dingin. Beliau menyebut dirinya sebagai seorang promotor Muslim tradisional dan budaya bangsa Turkmen, bahkan beliau menyebut dirinya sebagai Türkmenbaşy, yang berarti Pemimpin semua bangsa Turkmen. Perpanjangan kekuasaan beliau bertambah besar pada awal 1990an, dan pada tahun 1999, beliau menjadi Presiden seumur hidup.
Beliau meninggal dunia pada 21 Desember 2005 tanpa meninggalkan pewaris. Seorang mantan wakil perdana menteri dikabarkan adalah anak tidak sahnya beliau. Gurbanguly Berdymukhamedov dipilih untuk menggantikan beliau pada 11 Februari 2007 melalui pemilihan umum.
Sistem politik Negara Trukmenistan
Setelah 69 tahun menjadi bagian dari Uni Soviet dan 67 tahun menjadi bagian dari republik kesatuan dalam Uni Soviet, pada tanggal 27 Oktober 1991,rakyat Turkmenistan memutuskan untuk merdeka dan berpisah dari Uni Soviet.
Presiden seumur hidup Saparmurat Atayevich Niyazov yang merupakan mantan birokratPartai Komunis Uni Soviet yang memimpin Turkmenistan dari tahun 1985, ketika beliau menjabat ketua Partai Komunis Turkmenistan. Beliau mengambil alih kepemimpinan setelah keruntuhan Uni Soviet dan pada tanggal 28 Desember 1999, beliau diangkat sebagaiPresiden seumur hidup Turkmenistan oleh Mejlis (majelis setempat).
Bekas partai Komunis, sekarang dikenal sebagai Partai Demokrat Turkmenistan yang merupakan partai tunggal yang diizinkan oleh pemerintah. Partai polik lainnya dianggap tidak sah atau ilegal kecual mendapat persetujuan dari pemerintah.
Pembagian Wilayah
Turkmenistan dibagi menjadi lima provinsi atau welayatlar (tunggal welayat) dan sebuah wilayah ibu kota yaitu
1. provinsi Ashgabat
2.provinsi Ahal
3. provinsi Balkam
4. provinsi Dasoguz
5. provinsi mary
Iklim yang ada di Negara Trukmenistan
Sebagian besar wilayah Turkmenistan merupakan gurun pasir terkering di dunia, yang dimana di beberapa tempat memiliki curah hujan tahunan hanya mencapai 12 mm (0.47 inci). Suhu tertinggi yang pernah tercatat yaitu sekitar 48.9 °C (120°F) dan di Kerki, sebuah kota kecil yang terletak di tepi Sungai Amu Darya, yaitu sekitar 51.7 °C (125.1 °F) pada Juli 1983.
Letak Geografi Negara Trukmenistan
Terletak di Asia Tengah yang sebagian besar merupakan wilayah gurun pasir yang dibatasi oleh barisan pegunungan, menyebabkan 80% wilayahnya diselimuti oleh gurun Karakum. Di bagian tengah wilayah ini merupakan daerah Dataran rendah Turpan. Di bagian barat daya wilayah ini terdapat pegunungan Kopet Dag yang memiliki puncak tertinggi Kuh-e Rizeh (Gunung Rizeh) sekitar 2,912 meter (9,553 kaki)
Di bagian barat negara ini terbentang Barisan Pegunungan Balkan Besar (sebagian besar terletak di Provinsi Balkan) dan juga Barisan Pegunungan Köýtendag di bagian timur laut yang berbatasan dengan Uzbekistan, yakni di Provinsi Lebap. Barisan Pegunungan Balkan Besar menjulang tinggi dengan puncak tertingginya Gora Arlan (Gunung Arlan) sekitar 1,880 meter (6,710 kaki)[7] dan puncak tertingginya, Ayrybaba yang terletak di Barisan Pegunungan Kugitangtau sekitar 3,137 meter (10,292 kaki)[8]. Terbentang pula sungai-sungai besar seperti Amu Darya, Mughrab dan Hari.
Demografi
Sebagian besar penduduk Turkmenistan merupakan etnis Turkmen dan diikuti oleh etnis-etnis minoritas lainnya seperti etnis Uzbek dan Rusia. Jumlah kecil minoritas lainnya berasal dari etnis Kazakh,Tatar, Ukraina,Azerbaijan, Armenia dan Balokh. Persentasi etnis Rusia menurun dari 18.6% pada tahun 1939 menjadi 9.5% pada tahun 1989.
Bahasa yang di gunakan Negara Trukmenistan
Bahasa Turkmen merupakan bahasa resmi di Turkmenistan, walaupun masih banyak penduduknya yang menggunakan bahasa Rusiauntuk komunikasi antaretnis. Sekitar 72% penduduknya menggunakan bahasa Turkmen, 12% menggunakan bahasa Rusia, 9% menggunakan bahasa Uzbek dan 7% menggunakan bahasa lainnya.
Agama yang ada di Negara Trukmenistan
Islam dianut oleh sekitar 89% penduduk, sementara 9% penduduknya menganut kristenGereja Ortodoks dan lainnya sekitar 2% dilaporkan sebagai penganut atheis. Islam masuk ke Turkmenistan melalui kegiatan misionaris, dimana para misionaris merupakan orang suci yang terkadang dianggap sebagai leluhur dari suku atau etnik tertentu, kemudian mereka menjadi "pendiri" kelompok suku.
Pada masa Uni Soviet, semua hal yang berhubungan dengan keagamaan dibekukan oleh otoritas komunis Soviet. Sebagian besar sekolah dan lembaga keagamaan ditutup dan dilarang, bahkan sebagian besar mesjid pun ditutup. Namun, sejak tahun 1990, telah dilakukan usaha untuk mengembalikan semua peninggalan budaya yang hilang dan dilarang pada masa Uni Soviet. Presiden pertamaSaparmurat Atayevich Niyazov menyatakan bahwa nilai-nilai dasar keislaman harus diajarkan di sekolah-sekolah umum. Beberapa institusi islam, termasuk sekolah-sekolah keagamaan dan mesjid telah kembali dibuka dengan banyak bantuan dukungan dari Arab Saudi, Kuwait dan Turki. Kelas-kelas keagamaan pun diadakan di semua sekolah dan mesjid dengan beberapa menggunakan Bahasa Arab, pelajaran Al-Qur'an dan Hadis, serta sejarah Islam
Sekitar 2000 SM, kelompok India-Eropa lainnya meninggalkan Asia Tengah. Beberapa pergi ke barat lagi, dan keturunan mereka dikenal sebagai bangsa Yunani, bangsa Romawi, dan bangsa Jermanik. Beberapa lainnya pergi ke selatan dan menjadi bangsa Het. Pada 1200 SM, beberapa kelompok India-Eropa bergerak ke selatan ke tempat yang kini menjadi Iran, di mana mereka kemudian dikenal sebagai bangsa Persia, dan sebagian lainnya pergi menuju India. Ada pula yang pergi ke timur dan menjadi orang Sogdiana.
Sekitar 500 SM, beberapa kelompok India-Eropa yang masih tinggal di Asia Tengah menyebut diri mereka sebagai bangsa Skythia. Kita mengetahui bangsa Skythia dari sejarawan Yunani, Herodotos. Ia menggambarkan bagaimana mereka menggunakan kuda untuk menggembalakan domba dan sapi di wilayah sebelah utara Laut Hitam (Ukraina dan Rusia modern).
Akan tetapi sekitar 300 M bangsa India-Eropa di Asia Tengah mulai terdesak oleh bangsa Altai. Bangsa Altai sendiri terbagi menjadi bangsa Mongol dan bangsa Turk, Satu kelompok campuran Mongol dan Turk, yaitu suku Rouran, mendirikan sebuah kekhaganan di sebelah utara dan barat Cina (Mongoloa dan Uzbekistan modern), meliputi satu kelompok Turk yang disebut suku Hun Putih (Heftalit). Sekitar 400 SM, suku Hun Putih meninggalkan Kekaisaran Rouran dan bergerak ke barat. Mereka berhasil menguasai Persia timur dan Sogdiana, bahkan hingga ke India utara, untuk waktu yang singkat.
Pada 550 M, suku Rouran ditaklukan oleh kelompok Turk lainnya, yaitu bangsa Gokturk, yang juga menaklukan Sogdiana serta melakukan perluasan hingga Rusia. Mereka juga menyerbu ke sebalah selatan dan timur, ke Cina. Cina berusaha melawan pada 700-an M dengan menyewa kelompok Turk lainnya, yakni suku Uighur. Ada beberapa bagian Negara di asia tengah salah satunya Negara trukmenistan.
Negara Trukmenistan
Republik Turkmenistan (bahasa Turkmenistan: Türkmenistan Respublikasy), juga dikenal sebagai Turkmenia . Sampai tahun 1990, Turkmenistan masih tergabung dalam konstitusi Uni Soviet, yang bernama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan. Turkmenistan terletak di Asia Tengah dan berbatasan langsung dengan Iran di selatan, Afganistan di tenggara, Uzbekistan di utara,Kazakhstan di barat laut dan Laut Kaspia di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan hamparan gurun pasir Karakum. Negara ini memiliki cadangan gas alamterbesar kelima di dunia.
Saat ini, Turkmenistan menerapkan sistem politik partai tunggal. Sistem ini dianggap tidak memenuhi prinsip-prinsip dasar demokrasi.[1]. Sejak kemerdekaanya dari Uni Soviet, Turkmenistan dipimpin oleh Saparmurat Atayevich Niyazov, bahkan beliau menamakan dirinya sebagai Turkmenbashi ( yang berarti "Pemimpin semua bangsa Turkmen"). Pada 21 Desember 2006, beliau meninggal dunia dan digantikan oleh Gurbanguly Mälikgulyýeviç Berdimuhammedow yang ditunjuk oleh Dewan Keamanan Negara Turkmenistan, melalui pemilihan umum pada 11 Februari 2007.
Sejarah trukmenistan
Wilayah Turkmenistan telah lama dikenal banyak orang dalam sejarah. Banyak pasukan dari berbagai kerajaan yang dikirim ke wilayah ini, demi mendapatkan wilayah yang lebih makmur. Wilayah ini sudah lama dikenal terutama oleh berbagai kekaisaranPersia. Sejarah wilayah ini dimulai saat Kaisar Akhemeniyah (Kekaisaran kuno pertama Persia) menaklukan wilayah ini dan membaginya dalam tiga wilayah, Margiana, Khwarezmia, Parthia.
Aleksander Agung menaklukan wilayah ini pada abad ke-IV SM pada perjalanannya menuju Asia Tengah, dan pada saat itu pula Jalur Sutra dibangun sebagai jalur perdagangan utama yang menghubungkan Asia dan Cekungan Mediterania. Beberapa abad kemudian, berdiri Kekaisaran Parthia Persia dan membangun ibukotanya di Nisa (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan), yang saat ini berada sekitar 18 km ke arah barat daya Ashgabat. Setelah kejatuhan kekaisaran Parthia, wilayah ini kerap kali diduduki oleh berbagai kekaisaran Iran untuk beberapa
Pada abad ke-VII M, bangsa Arab menaklukan wilayah ini dan sekaligus memperkenalkan Islam dan juga budaya Timur Tengah. Turkmenistan mulai dikenal luas ketika khalifah Ma'mun Ar-Rasyid dari dinasti Bani Abbasiyah memindahkan ibukota kerajaan Khorasan Raya ke Merw (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan).
Pada pertengahan abad ke-XI Kekaisaran Turki Seljuk memusatkan kekuasaan wilayahnya di Turkmenistan dalam upaya untuk meluaskan wilayah kekaisarannya hingga Khorasan. Pada pertengahan abad ke-XII, kekuasaan Kekaisaran Turki Seljuk pun jatuh yang dikalahkan oleh Genghis Khan yang pada saat itu berhasil merebut kekuasaan di wilayah timur Laut Kaspia dalam rangka pengembaraannya ke barat.
Tujuh abad kemudian, bangsa Turkmen hidup dibawah kekuasaan berbagai kekaisaran dan perang antarsuku. Sekitar abad ke-XVII dan ke-XIX Masehi, kekuasaan di Turkmenistan diperebutkan oleh Kekaisaran Persia, Kekahanan Khiva, para Emir dari Bukhara, dan penguasa Afganistan. Selama masa ini, pemimpin spiritual Turkmen, Magtymguly Pyragy terkenal karena upaya untuk menjaga kebebasan dan otonomi bagi rakyatnya.
Pada saat itu, wilayah yang luas di Asia Tengah, termasuk Turkmenistan belum dipetakan dan hampir tidak dikenal secara luas oleh bangsa Eropa dan Dunia Barat. Persaingan untuk menguasai wilayah tersebut antara Kekaisaran Inggris dan Kekaisaran Tsar Rusiaditandai dengan Permainan Besar. Sepanjang penaklukan mereka di Asia Tengah, Rusia disambut dengan perlawanan yang paling berat oleh Turkmenistan. Bagaimanapun juga, pada tahun 1894 Rusia telah dapat menancapkan pengaruhnya di Turkmenistan dan memasukkan wilayah itu ke dalam wilayah kekaisarannya.
Masa Uni Soviet di Negara Trukmenistan
Berdasarkan Perjanjian Anglo-Rusia 1907, perang antara Kekaisaran Rusia dengan Kekaisaran Inggris di Asia Tengah pun usai. Sejak saat itu, Turkmenistan berada penuh dalam kekuasan Kekaisaran Tsar Rusia. Berbagai pengaruh dari budaya Rusia, termasuk bahasa pun mulai diperkenalkan kepada bangsa Turkmen. Revolusi Oktober 1917 yang terjadi di Rusia dan ketidakseimbangan politik menyebabkan keinginan bangsa Turkmen mendeklarasikan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, salah satu dari enam republik di Uni Soviet
Perubahan besar terjadi dalam kehidupan bangsa Turkmen. Bangsa Turkmen pun didorong untuk sekular dan mengadaptasi cara berpakain bangsa Eropa. Aksara yang digunakan dalam bahasa Turkmen pun diganti dari aksara Arab kuno ke Latin dan pada akhirnya menggunakan Aksara Sirilik.
Namun, membawa bangsa Turkmen untuk meninggalkan cara-cara tradisional mereka untuk mendukung komunisme tidak sepenuhnya berhasil hingga akhir tahun 1948. Kebijakan nasional Uni Soviet, antara tahun 1920 hingga 1930, sebenarnya mempromosikan "Penemuan Tradisi Bangsa Turkmen,Bangsa Turkmen mendapat perlakuan yang lebih dalam administrasi Soviet dan sistem pendidikan. Selama tahun Stalin memerintah, beliau mengizinkan bahasa Turkmen sebagai bahasa resmi di Republik Sosialis Soviet Turkmenistan.
Masa kemerdekaan Negara Trukmenistan
Ketika Uni Soviet mulai runtuh, Turkmenistan dan republik Asia Tengah lainnya cemas akan keadaan negara, karena mereka membutuhkan kekuatan ekonomi dan pasar umum dari Uni Soviet untuk bisa mencapai kemakmuran. Namun demikian, Turkmenistan mengumandangkan kemerdekaannya pada tanggal 27 Oktober 1991, dan merupakan republik terakhir Soviet yang memisahkan diri.
Pada tahun 1991, Turkmenistan bergabung dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, sebuah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara pecahan Uni Soviet. Namun, Turkmenistan mngurangi status keanggotaannya dalam organisasi tersebut menjadi "anggota asosiasi" pada Agusus 2004. Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Turkmenistan bahwa kebijakan negara tersebut akan netral selamanya[4].
Pemimpin lama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, Saparmurat Niyazov menjadi presiden pertama Turkmenistan setelahkeruntuhan Uni Soviet. Di bawah kepemimpinan beliau, hubungan antara bangsa Rusia dan Turkmen sangat dingin. Beliau menyebut dirinya sebagai seorang promotor Muslim tradisional dan budaya bangsa Turkmen, bahkan beliau menyebut dirinya sebagai Türkmenbaşy, yang berarti Pemimpin semua bangsa Turkmen. Perpanjangan kekuasaan beliau bertambah besar pada awal 1990an, dan pada tahun 1999, beliau menjadi Presiden seumur hidup.
Beliau meninggal dunia pada 21 Desember 2005 tanpa meninggalkan pewaris. Seorang mantan wakil perdana menteri dikabarkan adalah anak tidak sahnya beliau. Gurbanguly Berdymukhamedov dipilih untuk menggantikan beliau pada 11 Februari 2007 melalui pemilihan umum.
Sistem politik Negara Trukmenistan
Setelah 69 tahun menjadi bagian dari Uni Soviet dan 67 tahun menjadi bagian dari republik kesatuan dalam Uni Soviet, pada tanggal 27 Oktober 1991,rakyat Turkmenistan memutuskan untuk merdeka dan berpisah dari Uni Soviet.
Presiden seumur hidup Saparmurat Atayevich Niyazov yang merupakan mantan birokratPartai Komunis Uni Soviet yang memimpin Turkmenistan dari tahun 1985, ketika beliau menjabat ketua Partai Komunis Turkmenistan. Beliau mengambil alih kepemimpinan setelah keruntuhan Uni Soviet dan pada tanggal 28 Desember 1999, beliau diangkat sebagaiPresiden seumur hidup Turkmenistan oleh Mejlis (majelis setempat).
Bekas partai Komunis, sekarang dikenal sebagai Partai Demokrat Turkmenistan yang merupakan partai tunggal yang diizinkan oleh pemerintah. Partai polik lainnya dianggap tidak sah atau ilegal kecual mendapat persetujuan dari pemerintah.
Pembagian Wilayah
Turkmenistan dibagi menjadi lima provinsi atau welayatlar (tunggal welayat) dan sebuah wilayah ibu kota yaitu
1. provinsi Ashgabat
2.provinsi Ahal
3. provinsi Balkam
4. provinsi Dasoguz
5. provinsi mary
Iklim yang ada di Negara Trukmenistan
Sebagian besar wilayah Turkmenistan merupakan gurun pasir terkering di dunia, yang dimana di beberapa tempat memiliki curah hujan tahunan hanya mencapai 12 mm (0.47 inci). Suhu tertinggi yang pernah tercatat yaitu sekitar 48.9 °C (120°F) dan di Kerki, sebuah kota kecil yang terletak di tepi Sungai Amu Darya, yaitu sekitar 51.7 °C (125.1 °F) pada Juli 1983.
Letak Geografi Negara Trukmenistan
Terletak di Asia Tengah yang sebagian besar merupakan wilayah gurun pasir yang dibatasi oleh barisan pegunungan, menyebabkan 80% wilayahnya diselimuti oleh gurun Karakum. Di bagian tengah wilayah ini merupakan daerah Dataran rendah Turpan. Di bagian barat daya wilayah ini terdapat pegunungan Kopet Dag yang memiliki puncak tertinggi Kuh-e Rizeh (Gunung Rizeh) sekitar 2,912 meter (9,553 kaki)
Di bagian barat negara ini terbentang Barisan Pegunungan Balkan Besar (sebagian besar terletak di Provinsi Balkan) dan juga Barisan Pegunungan Köýtendag di bagian timur laut yang berbatasan dengan Uzbekistan, yakni di Provinsi Lebap. Barisan Pegunungan Balkan Besar menjulang tinggi dengan puncak tertingginya Gora Arlan (Gunung Arlan) sekitar 1,880 meter (6,710 kaki)[7] dan puncak tertingginya, Ayrybaba yang terletak di Barisan Pegunungan Kugitangtau sekitar 3,137 meter (10,292 kaki)[8]. Terbentang pula sungai-sungai besar seperti Amu Darya, Mughrab dan Hari.
Demografi
Sebagian besar penduduk Turkmenistan merupakan etnis Turkmen dan diikuti oleh etnis-etnis minoritas lainnya seperti etnis Uzbek dan Rusia. Jumlah kecil minoritas lainnya berasal dari etnis Kazakh,Tatar, Ukraina,Azerbaijan, Armenia dan Balokh. Persentasi etnis Rusia menurun dari 18.6% pada tahun 1939 menjadi 9.5% pada tahun 1989.
Bahasa yang di gunakan Negara Trukmenistan
Bahasa Turkmen merupakan bahasa resmi di Turkmenistan, walaupun masih banyak penduduknya yang menggunakan bahasa Rusiauntuk komunikasi antaretnis. Sekitar 72% penduduknya menggunakan bahasa Turkmen, 12% menggunakan bahasa Rusia, 9% menggunakan bahasa Uzbek dan 7% menggunakan bahasa lainnya.
Agama yang ada di Negara Trukmenistan
Islam dianut oleh sekitar 89% penduduk, sementara 9% penduduknya menganut kristenGereja Ortodoks dan lainnya sekitar 2% dilaporkan sebagai penganut atheis. Islam masuk ke Turkmenistan melalui kegiatan misionaris, dimana para misionaris merupakan orang suci yang terkadang dianggap sebagai leluhur dari suku atau etnik tertentu, kemudian mereka menjadi "pendiri" kelompok suku.
Pada masa Uni Soviet, semua hal yang berhubungan dengan keagamaan dibekukan oleh otoritas komunis Soviet. Sebagian besar sekolah dan lembaga keagamaan ditutup dan dilarang, bahkan sebagian besar mesjid pun ditutup. Namun, sejak tahun 1990, telah dilakukan usaha untuk mengembalikan semua peninggalan budaya yang hilang dan dilarang pada masa Uni Soviet. Presiden pertamaSaparmurat Atayevich Niyazov menyatakan bahwa nilai-nilai dasar keislaman harus diajarkan di sekolah-sekolah umum. Beberapa institusi islam, termasuk sekolah-sekolah keagamaan dan mesjid telah kembali dibuka dengan banyak bantuan dukungan dari Arab Saudi, Kuwait dan Turki. Kelas-kelas keagamaan pun diadakan di semua sekolah dan mesjid dengan beberapa menggunakan Bahasa Arab, pelajaran Al-Qur'an dan Hadis, serta sejarah Islam
No comments:
Post a Comment