Cepat Tepat Atasi Demam Berdarah
Pada penanganan demam berdarah, yang terpenting adalah
mengantisipasi shock (renjatan).
BAGI masyarakat
Indonesia, demam berdarah (DB) merupakan masalah yang belum kunjung selesai.
Terlebih ketika tuaca tidak menentu seperti saat-saat ini, serangan DB kerap
muncul tak terduga.
Bisa dibilang, penyakit
yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini sudah menjadi langganan
masyarakat. Siapa saja, baik tua maupun muda, kaya maupun miskin, bisa terkena
DB. Namun, masih banyak pemahaman keliru keliru di masyarakat. Akibatnya, masih
ada saja kasus DB yang tidak tertangani dengan baik hingga berujung pada
kematian.
Misalnya, soal
penanganan gejala demam yang biasanya menyertai DB. Tidak sembarang obat bisa
digunakan, terutama untuk anak-anak. Meski saat ini banyak obat penurun panas
beredar di pasaran dan boleh saja orang tua memberikannya pada anak sebagai
pertolongan pertama, perlu diingat, tidak semua obat panas aman untuk penderita
DB.Menurut dokter spesialis anak dari Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Alan R Tumbelaka, yang dianjurkan
Badan Desehatan Dunia (WHO) untuk kasus DB adalah golongan parasetamol.
"Parasetamol
dinilai lebihaman untuk lambung dan tidak memiliki efek menghambat pembekuan
darah," ujar Alan.Namun, sebuah riset independen terakhir yang dilakukan
perusahaan farmasi Glaxo Smith Kline mengungkapkan sekitar 76% konsumsi obat
penurun demam anak di wilayah perkotaan di Indonesia adalah produk yang yang
mengandung asam asetilsalisilat. Padahal, bahan aktif itu tidak dianjurkan
untuk konsumsi anak-anak karena diduga berkaitan dengan sindrom Reye
(kemunduran fungsi otak dan hari).
Selain itu, banyak
masyarakat tidak menyadari baik asam asetilsalisilat dan obat antiinfla-masi
non-steroid (NSA ID) lain, seperti ibuprofen, mempunyai indikasi kontra pada DB
karena dapat memperburuk terjadinya pendarahan (haeinorrhagic). Parahnya, masih
menurut riset tersebut, 81";. ibu tidak memerhatikan kandungan zat aktif
pada obat demam. Tentu saja itu perlu diluruskan.Selain soal pemilihan obat
demam, pemahaman keliru lain yang kerap terjadi di masyarakat adalah soal
penyebab kematian pada kasus DB. Ada yang beranggapan itu akibat perdarahan
seperti mimisan dan lebam di tubuh.
Padahal, penyebab
sebenarnya adalah shock (renjatan) yang berulang dan berkepanjangan. Shock
ditandai dengan kondisi gelisah dan lemah.kesadaran menurun, napas cepat,
denyut nadi cepat namun lemah, ujung tangan dan kaki terasa dingin, dan kadang
disertai nyeri perut. Kondisi itu harus segera ditangani dengan cepat dan
tepat.Biasanya, renjatan terjadi pada saat suhu pada hari kc-3 sampai ke-6
demam, saat tubuh mulai turun. Meski suhu tubuh turun, itulah saat-saat kritis
sehingga kewaspadaan orang tua tidak boleh kendor."Segera ke rumah sakit
bila anak menunjukkan gejala lemas, tidak nafsu makan, atau muntah," kata
Alan.
Banyak minum
Diagnosis DB tidak
bisa ditegakkan hanya berdasar gejala demam. Beragam penyakit memiliki gejala
demam. Seorang ibu sering kali tidak dapat membedakan demam biasa dengan demam
berdarah pada anaknya.Ini wajar saja sebab demam berdarah hanya dapat diketahui
dengan pemeriksaan tes laboratorium, dengan indikasi turunnya leukosit,
dan/atau naiknya hematokrit dan turunnya trombosit.
"Dokterlah yang
akan memastikan diagnosis DB ber-dasar hasil lab dan gejala-gejala klinis yang ada,"
kata Alan.Namun secara umum, gejala DB antara lain demam mendadak tinggi 2-7
hari, perdarahan (bercak merah di kulit), pembengkakan hati (bisa diketahui
dengan meraba perut), gelisah, dan denyut nadi cepat, tetapi lemah. Untuk
mengantisipasi DB yang bisa berakibat fatal, ketika anak tiba-tiba demam,
pertolongan pertama perlu segera dilakukan. Menurut Alan, demam sebenarnya
memegang peranan kunci dalam membantu tubuh mengatasi infeksi virusatau
bakteri.
Sebenarnya demam tidak
berbahaya, kecuali apabila suhu mencapai 39-40 derajat celsius.Pada saat-saat
seperti itu, perawatan di rumah yang perlu dilakukan adalah mengisahkan anak,
mengompresnya dengan air hangat, beri parasetamol, dan yang terpenting beri
minum air putih minimal lima gelas."Kecukupan asupan cairan memegang
peranan penting dalam penyembuhan DB," kata Alan.
No comments:
Post a Comment