Monday, 14 December 2015

Cepat Tepat Atasi Demam Berdarah

Cepat Tepat Atasi Demam Berdarah

Pada penanganan demam berdarah, yang terpenting adalah mengantisipasi shock (renjatan).
BAGI masyarakat Indonesia, demam berdarah (DB) merupakan masalah yang belum kunjung selesai. Terlebih ketika tuaca tidak menentu seperti saat-saat ini, serangan DB kerap muncul tak terduga.
Bisa dibilang, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini sudah menjadi langganan masyarakat. Siapa saja, baik tua maupun muda, kaya maupun miskin, bisa terkena DB. Namun, masih banyak pemahaman keliru keliru di masyarakat. Akibatnya, masih ada saja kasus DB yang tidak tertangani dengan baik hingga berujung pada kematian.
Misalnya, soal penanganan gejala demam yang biasanya menyertai DB. Tidak sembarang obat bisa digunakan, terutama untuk anak-anak. Meski saat ini banyak obat penurun panas beredar di pasaran dan boleh saja orang tua memberikannya pada anak sebagai pertolongan pertama, perlu diingat, tidak semua obat panas aman untuk penderita DB.Menurut dokter spesialis anak dari Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Alan R Tumbelaka, yang dianjurkan Badan Desehatan Dunia (WHO) untuk kasus DB adalah golongan parasetamol.
"Parasetamol dinilai lebihaman untuk lambung dan tidak memiliki efek menghambat pembekuan darah," ujar Alan.Namun, sebuah riset independen terakhir yang dilakukan perusahaan farmasi Glaxo Smith Kline mengungkapkan sekitar 76% konsumsi obat penurun demam anak di wilayah perkotaan di Indonesia adalah produk yang yang mengandung asam asetilsalisilat. Padahal, bahan aktif itu tidak dianjurkan untuk konsumsi anak-anak karena diduga berkaitan dengan sindrom Reye (kemunduran fungsi otak dan hari).
Selain itu, banyak masyarakat tidak menyadari baik asam asetilsalisilat dan obat antiinfla-masi non-steroid (NSA ID) lain, seperti ibuprofen, mempunyai indikasi kontra pada DB karena dapat memperburuk terjadinya pendarahan (haeinorrhagic). Parahnya, masih menurut riset tersebut, 81";. ibu tidak memerhatikan kandungan zat aktif pada obat demam. Tentu saja itu perlu diluruskan.Selain soal pemilihan obat demam, pemahaman keliru lain yang kerap terjadi di masyarakat adalah soal penyebab kematian pada kasus DB. Ada yang beranggapan itu akibat perdarahan seperti mimisan dan lebam di tubuh.
Padahal, penyebab sebenarnya adalah shock (renjatan) yang berulang dan berkepanjangan. Shock ditandai dengan kondisi gelisah dan lemah.kesadaran menurun, napas cepat, denyut nadi cepat namun lemah, ujung tangan dan kaki terasa dingin, dan kadang disertai nyeri perut. Kondisi itu harus segera ditangani dengan cepat dan tepat.Biasanya, renjatan terjadi pada saat suhu pada hari kc-3 sampai ke-6 demam, saat tubuh mulai turun. Meski suhu tubuh turun, itulah saat-saat kritis sehingga kewaspadaan orang tua tidak boleh kendor."Segera ke rumah sakit bila anak menunjukkan gejala lemas, tidak nafsu makan, atau muntah," kata Alan.
Banyak minum
Diagnosis DB tidak bisa ditegakkan hanya berdasar gejala demam. Beragam penyakit memiliki gejala demam. Seorang ibu sering kali tidak dapat membedakan demam biasa dengan demam berdarah pada anaknya.Ini wajar saja sebab demam berdarah hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan tes laboratorium, dengan indikasi turunnya leukosit, dan/atau naiknya hematokrit dan turunnya trombosit.
"Dokterlah yang akan memastikan diagnosis DB ber-dasar hasil lab dan gejala-gejala klinis yang ada," kata Alan.Namun secara umum, gejala DB antara lain demam mendadak tinggi 2-7 hari, perdarahan (bercak merah di kulit), pembengkakan hati (bisa diketahui dengan meraba perut), gelisah, dan denyut nadi cepat, tetapi lemah. Untuk mengantisipasi DB yang bisa berakibat fatal, ketika anak tiba-tiba demam, pertolongan pertama perlu segera dilakukan. Menurut Alan, demam sebenarnya memegang peranan kunci dalam membantu tubuh mengatasi infeksi virusatau bakteri.
Sebenarnya demam tidak berbahaya, kecuali apabila suhu mencapai 39-40 derajat celsius.Pada saat-saat seperti itu, perawatan di rumah yang perlu dilakukan adalah mengisahkan anak, mengompresnya dengan air hangat, beri parasetamol, dan yang terpenting beri minum air putih minimal lima gelas."Kecukupan asupan cairan memegang peranan penting dalam penyembuhan DB," kata Alan. 

No comments:

Post a Comment