Cara berpidato yang baik
1. Bangun kepercayaan diri Anda, dengan menanamkan pikiran bahwa semua
orang bisa melakukan ini, maka Anda pun pasti bisa. Bilang dalam hati
berulang-ulang : "aku bisa...aku bisa...aku bisa..." sampai Anda
yakin dalam hati bahwa Anda sudah percaya kalo Anda bisa. Awalnya sulit, tapi
jika sebelumnya Anda kosongkan pikiran kemudian isi pikiran pertama adalah kata
positif "BISA", yakinlah selanjutnya itu yang akan selalu menghiasi
pikiran Anda.2. Kuasai materi; bodoh sekali jika Anda sudah percaya diri tapi materi tidak dikuasai, karena ini sama saja dengan Anda berniat ingin membodohi orang lain dengan wawasan Anda yang masih "cetek". Jika Anda sudah berpikir bisa, pasti Anda akan berusaha menggali materi yang berhubungan untuk disampaikan. Usahakan materinya up to date, bisa dari buku, dari majalah, dari koran, dari media elektronik, dari percakapan sehari-hari, dan lain-lain. Jika waktunya banyak, Anda bisa mencari inspirasi dengan berinteraksi dengan calon audiens Anda untuk menggali ide-ide atau pemikiran mereka. INGAT!! Jangan pilih materi yang Anda sama sekali tidak kuasai dan butuh waktu lama mempelajarinya. Sesuaikan dengan kebutuhan, latar belakang pendidikan Anda, latar belakang pendidikan audiens, berita terkini. Karena kalo materinya sulit dengan bahasa yang terlampau tinggi yang Anda pun kadang sulit mengerti, maka audiens bukannya mengerti malah akan tidak mendengarkan pidato Anda dan melengos begitu saja. Pikat dengan materi-materi aktual, faktual, disertai bumbu-bumbu humoris namun tetap memiliki bobot intelektual agar tidak berkesan membodohi.
3. Tuangkan ide-ide itu dalam outline tulisan; buat tulisan-tulisan ringkas yang menggambarkan alur pemikiran Anda atau hal yang ingin Anda sampaikan. Awalnya tidak perlu berurutan dulu, yang penting ditulis. Selanjutnya bisa direview dan dikaji ulang sesuai literatur serta diurutkan sesuai alurnya. Nantinya Anda harus matangkan, apakah pidato membawa teks atau tanpa teks. Jika pidato atau ceramah yang santai, sebaiknya outline saja. Tapi jika pidato resmi, sebagai pembaca sambutan sebaiknya menggunakan teks. Kalo saya lebih suka tanpa teks, lebih dinamis.
4. Pelajari dan Kuasai audiens; ini dilakukan saat di panggung sebenarnya. Tapi bisa dilatih dengan cara Anda mengumpamakan audiens itu setaraf dengan Anda sendiri (jangan monyet, karena kalo binatang tidak akan mengerti apa yang Anda ucapkan). Caranya, berlatihlah di depan cermin. Mulai dari salam, kemudian isi dan seterusnya perlahan-lahan hingga Anda selesai menyampaikan isi materi Anda. Kembangkan ide-ide awal dengan melakukan latihan di depan cermin ini berulang-ulang hingga Anda yakin bahwa yang Anda hadapi (di dalam cermin itu) lebih pintar dari Anda sendiri. Ingat, Sukarno bisa mencari macan mimbar atau orator ulung adalah karena latihan di depan bayangannya sendiri dulu. Dari sini Anda sambil mempelajari siapa yang bakal menjadi audiens Anda, apakah orang tua, bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, pemuda, anak-anak? karena cara pendekatannya pun berbeda. Apakah hanya bisa bahasa daerah atau bahasa Indonesia juga paham? itu bisa divariasikan. Sertakan juga pada saat latihan.
5. Atur Nafas; ini sangat penting. Jika nafas Anda mudah memburu dan jantung berdebar-debar, berlatihlah terus tarik nafas dalam-dalam melalui hidung lalu tahan sebentar dan keluarkan perlahan melalui mulut. Jika Anda muslim, usahakan pada saat tarik nafas lafalkan bismillah, saat ditahan ucapkan dalam hati aku harus bisa aku harus tenang, saat dikeluarkan lafalkan alhamdulillah.
6. Di tempat acara, usahakan Anda duduk paling depan, duduk sesantai mungkin sambil sesekali ngobrol dengan teman sebelah untuk mengurangi ketegangan, senyum jangan lupa, biasakan membaca al-fatihah dan surat alam nasyrah. Pada saat dipanggil untuk maju, biasakan pamit dan minta izin pada teman sebelah dan orang yang dianggap lebih tua atau dihormati di jajaran Anda duduk, secukupnya saja seperti membungkukkan badan sedikit. Kemudian dengan mengucapkan bismillah dan doa robbi-shroh-li-shodri dst sambil tarik nafas dalam dan melangkah menuju podium. Karena Anda sudah pede dan menguasai materi yang akan disampaikan, dijamin Anda tidak akan bilang belum siap.
7. Sebelum memulai salam, sapu pandangan mata audiens seluruhnya kira-kira satu menit. Lalu mulailah Anda pidato. Jangan terburu-buru, deg-degan pada saat awal itu wajar, kuasai emosi Anda, tetap pandangi audiens, fokus pada materi, ikuti alurnya, jika ada applaus dari audiens Anda bisa hentikan sebentar dan setelah mereda lanjutkan pidato Anda.
No comments:
Post a Comment