10 Adab Agar Doa Dikabulkan
Ramadhan adalah syahrud du’aa’ –bulan berdoa. Sehingga rangkaian ayat-ayat
shaum yang panjang itu, disisipi seruan untuk berdoa. Allah swt.
berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Pengalihan seruan dari orang-orang beriman terkait dengan hukum-hukum shaum,
beralih pada seruan untuk Rasulullah saw. agar beliau mengajarkan dan
mengingatkan orang-orang beriman, apa-apa yang mesti mereka perhatikan dalam
pelaksanaan ibadah, baik berupa ketaatan maupun sikap ikhlas, juga bersimpuh
hanya kepada-Nya dengan doa, doa yang mengantarkan mereka pada petunjuk dan
jalan kebaikan. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah doa. Bahkan ada tiga
kelompok yang doanya tidak akan tertolak:
“Tiga kelompok yang tidak akan
ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan
do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit
seraya berfirman: “Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu,
walau setelah beberapa waktu.” Ahmad dan At Tirmidzi
Doa adalah perwujudan rasa cinta seorang hamba kepada Allah swt., sekaligus
pengakuan akan kebutuhan dan pertolongan-Nya. Hakikat doa sebenarnya juga
meminta kekuatan dan kesanggupan dari Allah swt. Dalam doa ada makna memuji
Allah swt., ada pengakuan bahwa Allah Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Itu semua
menjadi ciri pengabdian dan penghambaan. Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa yang tidak meminta
kepada Allah, Allah marah padanya.” Beliau juga bersabda:
“Sebaik-baik ibadah adalah doa”
Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir dari Nabi saw. bersabda: “Doa
adalah ibadah. Dan Tuhan Kalian menyeru: Berdoalah kalian kepada-Ku, Pasti Aku
kabulkan doa kalian.” Rasulullah saw. juga bersabda: “Sesungguhnya orang
yang paling bakhil di antara manusia adalah orang yang pelit salam. Dan
selemah-selemah manusia adalah orang yang tidak mau berdoa.”
Dari Salman berkata, Rasulullah saw. bersabda:
“Putusan atau qadha’ Allah tidak
bisa ditolak kecuali dengan doa. Dan sesuatu tidak akan menambah umur kecuali
kebaikan atau al-birr.”
Diriwayatkan dari imam Ahmad, Bazzar dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid,
dari Abu Said bahwa Nabi saw. bersabda:
“Tiada setiap muslim berdoa dengan
suatu doa, dalam doa itu tidak ada unsur dosa dan memutus tali silaturahim,
kecuali Allah pasti memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal; adakalanya
disegerakan doanya baginya, adakalanya disimpan untunya diakhirat kelak, dan
adakalanya dirinya dihindarkan dari keburukan.” Para sahabat bertanya: “Jika
kami memperbanyak doa?” Rasulullah saw. bersabda: “Allah lebih banyak
(mengabulkan doa).”
Rasulullah saw. bersabda: “Tiada di atas permukaan bumi seorang muslim
yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali Allah akan mendatangkan
kepadanya apa yang ia pinta, atau Allah palingkan darinya keburukan. Ketika ia
tidak berbuat dosa atau sedang memutus hubungan silaturahim.” Rasulullah
saw. juga bersabda dalam hadits Qudsi, Allah swt. berfirman:
“Aku tergantung persangkaan hamba-Ku
kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berdoa kepada-Ku.”
Adab Berdoa
Pertama, Memakan makanan dan memakai pakaian dari yang halal.
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Seorang
laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya
ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya
haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram,
maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” Imam Muslim
Kedua, Hendaknya memilih waktu dan keadaan yang utama, seperti:
1. tengah malam, Rasulullah saw. bersabda:
“Keadaan yang paling dekan antara
Tuhan dan hambanya adalah di waktu tengah malam akhir. Jika kamu mampu menjadi
bagian yang berdzikir kepada Allah, maka kerjakanlah pada waktu itu.”
Dari Jabir berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya bagian dari
malam ada waktu yang apabila seorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah
dan sesuai dengan waktu itu, pasti Allah mengabulkannya.” Imam Ahmad
menambah: “Itu terjadi di setiap malam.”
2. saat sujud. Rasulullah saw. bersabda: “Dan adapun ketika sujud, maka
bersungguh-sungguhlah kalian berdoa, niscaya akan diijabahi doa kalian.”
3. ketika adzan. Rasulullah saw. bersabda: “Ketika seorang muadzin mengumandangkan
adzan, maka pintu-pintu langit dibuka, dan doa diistijabah.”
4. antara adzan dan iqamat. Rasulullah saw. bersabda: “Doa antara adzan dan
iqamat mustajab, maka berdoalah.”
5. ketika bertemu musuh. Dari Sahl bin Saad, dari Nabi saw. bersabda: “Dua
keadaan yang tidak tertolak atau sedikit sekali tertotak; doa ketika adzan dan
doa ketika berkecamuk perang.”
6. ketika hujan turun. Dari Sahl bin Saad dari Nabi saw. bersabda: “Dan ketika hujan turun.”
7. potongan waktu akhir di hari Jum’at. Rasulullah saw. bersabda: “Hari Jum’at 12
jam tiadalah seorang muslim yang meminta kepada Allah sesuatu, kecuali pasti
Allah akan memberinya. Maka carilah waktu itu di akhir waktu bakda shalat
Ashar.”
8. doa seseorang untuk saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya. Dalam riwayat Imam Muslim dari
Abu Darda’ berkata: “Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang
berdoa bagi saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu, kecuali Malaikat
berkata, bagimu seperti apa yang kamu doakan untuk saudaramu.” Dalam
kesempatan yang lain Rasulullah saw. bersabda: “Doa seorang al-akh bagi
saudaranya tanpa sepengetahuan dirinya tidak tertolak.”
9. hendaknya ketika tidur dalam kondisi dzikir, kemudian ketika bangun
malam berdoa.
Dari Muadz bin Jabal dari Nabi saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang
tidur dalam keadaan dzikir dan bersuci, kemudian ketika ia bangun di tengah
malam, ia meminta kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah
pasti mengabulkannya.”
Ketiga, Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat doa tangan.
Dari Salman Al-Farisi berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya
Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Dia malu jika ada seseorang yang mengangkat
kedua tangannya berdoa kepada-Nya, Dia tidak menerima doanya, nol tanpa hasil.”
Keempat, Dengan suara lirih, tidak keras dan tidak terlalu pelan.
Rasulullah saw. bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Dzat yang kalian
berdoa kepada-Nya tidak tuli dan juga tidak tidak ada / gaib.”
Kelima, Tidak melampaui batas dalam berdoa.
Allah swt. berfirman: “Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan penuh rendah
diri dan takut (tidak dikabulkan). Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang
melampaui batas.” Al-A’raf:55. Contoh melampai batas dalam berdoa adalah
minta disegerakan adzab, atau doa dalam hal dosa dan memutus silaturahim dll.
Keenam, Rendah diri dan khusyu’.
Allah swt. berfirman : Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” Al-Araf:55. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Anbiya’:90:
“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”
Ketujuh, Sadar ketika berdoa, yakin akan dikabulkan dan benar dalam
pengharapan.
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah
kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah
bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” Imam Ahmad
Rasulullah saw. juga bersabda: “Jika salah satu di antara kalian
berdoa, maka jangan berkata: “Ya Allah ampuni saya jika Engkau berkenan. Akan
tetapi hendaknya bersungguh-sungguh dalam meminta, dan menunjukkan kebutuhan.”
Sufyan bin ‘Uyainah berkata: “Janganlah salah seorang dari kalian
menahan doa apa yang diketahui oleh hatinya (dikabulkan), karena Allah swt.
mengabulkan doa makhluk terkutuk, iblis laknatullah alaih. Allah swt.
berfirman: “Berkata iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah
kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: “(Kalau begitu)
maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.”
Al-Hijr:36-37
Kedelapan, Hendaknya ketika berdoa memelas, menganggap besar apa yang
didoakan dan diulang tiga kali.
Ibnu Mas’ud bekata: “Adalah Rasulullah saw. jika berdoa, berdoa tiga
kali. Dan ketika meminta, meminta tiga kali. Rasulullah saw. bersabda: “Jika
salah satu di antara kalian meminta, maka perbanyaklah atau ulangilah, karena
ia sedang meminta kepada Tuhannya.”
Kesembilan, Hendaknya ketika berdoa dimulai dengan dzikir kepada Allah dan
memujinya dan agar mengakhirinya dengan shalawat atas nabi saw.
Kesepuluh, Taubat dan mengembalikan hak orang yang dizhalimi, menghadap Allah dengan ringan.
Dari Umar bin Khattab ra. berkata: “Sesungguhnya saya tidak memikul
beban ijabah, akan tetapi memikul doa, maka ketika saya telah berupaya dalam
doa, maka ijabah atau dikabulkan akan bersamanya.”
Ia melanjutkan: “Dengan sikap hati-hati dari apa yang diharamkan Allah
swt. Allah akan mengabulkan doa dan tasbih.”
Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Sesungguhnya Allah tidak akan
mengabulkan kecuali orang yang sadar dalam berdoa. Sesungguhnya Allah tidak
mengabulkan dari orang yang mendengar, melihat, main-main, sendau-gurau,
kecuali orang yang berdoa dengan penuh keyakinan dan kemantapan hati.”
Dari Abu Darda’ berkata: “Mintalah kepada Allah pada hari di mana kamu
merasa senang. Karena boleh jadi Allah mengabulkan permintaanmu di saat susah.”
Dia juga berkata: “Bersungguhlah dalam berdoa, karena siapa yang
memperbanyak mengetok pintu, ia yang akan masuk.”
Dari Hudzaifah berkata: “Akan datang suatu zaman, tidak akan selamat
pada zaman itu, kecuali orang yang berdoa dengan doa seperti orang yang akan
tenggelam.”
Menghindari kesalahan dalam berdoa
Ada beberapa praktek doa yang disebagian umat muslim masih terus
berlangsung, padahal itu menjadi penghalang doa dikabulkan. Di antaranya adalah:
Pertama, Berdoa untuk keburukan keluarga, harta dan jiwa.
Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian
berdoa untuk kemadharatan diri kalian, dan jangan berdoa untuk keburukan
anak-anak kalian. Jangan berdoa bagi keburukan harta-harta kalian. Janganlah
kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang diijabah Allah, padahal doa
kalian membawa keburukan bagi kalian.” Imam Muslim
Kedua, Terlalu keras dalam berdoa. Allah berfirman:
“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana
saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan
janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula
merendahkannya. Dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” Al-Isra’:110
Ketiga, Melampau batas. Seperti berdoa agar disegerakan adzab, doa dengan
dicampuri dosa dan memutus tali silaturahim.
Keempat, Berdoa dengan pengecualian. Contoh: “Ya Allah, ampuni saya jika Engkau
berkenan.”
Kelima, Tergesa-gesa. Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Akan
diijabahi doa kalian, jika tidak tergesa-gesa. Sungguh kamu telah berdoa, maka
atau kenapa tidak diijabahi?” Imam Bukhari
Demikian, uraian singkat tentang keutamaan doa
No comments:
Post a Comment